Kota Solo sejak jaman dulu sudah dikenal dengan kulinernya. Solo di jaman dulu adalah melting pot atau tempat pertemuan berbagai budaya. Berawal dari Keraton Kartasura, perdagangan di Solo kemudian semakin berkembang dengan hadirnya dua keraton, Kasunanan dan Mangkunegaran. Perdagangan di lingkungan keraton membawa kedatangan bangsa lain, yakni Tionghoa dan Arab yang bermigrasi ke Solo. Tak aneh jika Jajanan khas Solo mempunyai cita rasa tradisional, namun juga ada pengaruh kolonial atau pun etnis lain.

Beragam Jajanan Khas Solo Legendaris di Solo Raya
Wilayah kekuasaan Kasunanan dan Mangkunegaran di jaman dulu tak hanya mencakup Kota Surakarta. Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Klaten, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Sragen dan Kabupaten Wonogiri juga merupakan wilayah kekuasaan dua keraton yang ada di Solo. Masyarakat mengenal daerah tersebut dengan wilayah aglomerasi Solo Raya, atau karesidenan Surakarta.
Kamu dapat menjumpai jajanan khas Solo yang enak tak hanya di pusat kota Solo, namun juga di daerah penyangga kota tersebut. Jika kamu bepergian menggunakan jalan tol, kamu bisa menemui jajanan khas Solo di Resta Pendopo KM 456 di Tol Solo – Semarang. Simak selengkapnya di artikel berikut.
1. Selat Solo
Selat Solo merupakan steak ala Eropa yang dimodifikasi sesuai citarasa Jawa. Jajanan khas Solo ini perpaduan bistik dan salad. Di Eropa, orang menyajikan daging untuk steak dalam ukuran besar dan setengah matang atau half cooked. Raja-raja Kasunanan Solo tidak terbiasa menyantap daging seperti itu. Alhasil, daging yang semestinya dimasak setengah matang diubah menjadi daging sapi cincang yang dicampur sosis, tepung roti dan telur.

Kamu dapat menjumpai Jajanan khas Solo ini di beberapa kedai dan restoran yang legendaris. Restoran Kusuma Sari adalah salah satu restoran yang menyajikan menu ini. Selain itu, kamu dapat menjumpai kelezatan Selat Solo ini di Vien’s Selat, Warung Tenda Biru,Warung Mbak Lies, Kedai Margo Eco, atau pun Warung Selat Solo Gajahan. Harganya di kisaran Rp. 20.000 – 12.000,00 per porsi. Tidak mahal, bukan ?
2. Sosis Solo
Sosis solo adalah salah satu jenis risoles khas Indonesia yang memodifikasi sosis yang sudah populer di Eropa. Makanan ini terbuat dari daging sapi atau ayam yang dicincang lalu dibungkus dengan kulit telur yang terlebih dahulu digoreng.
Kamu dapat menjumpai Sosis Solo di berbagai warung, toko oleh-oleh, kedai, angkringan, dan restoran di Solo Raya. Harganya di kisaran Rp.6.000,00 – Rp. 2.000,00 tergantung dari ukuran dan lokasi penjualan.
3. Timlo
Jajanan khas ini merupakan sup dengan kaldu yang cukup khas yang dipadu dengan berbagai bahan seperti telur rebus, daging ayam, tahu, sosis lalu dijadikan satu. Timlo adalah jajanan khas Solo yang mendapat pengaruh dari budaya Tionghoa. Nama tersebut diambil dari nama sup Kimlo yang sudah lebih dahulu terkenal di China.

Kamu dapat menjumpai makanan ini di berbagai kedai, warung, dan restoran di Solo Raya. Di Solo, beberapa warung legendaris yang menyajikan menu makanan ini adalah Warung Sastro, Maestro, Batto Delanggu, atau Kratonan. Harga seporsi makanan ini di warung-warung tersebut adalah di kisaran Rp. 25.000,00 – Rp. 12.000,00.
4. Roti Orion Mandarijn
Toko Roti Orion berdiri sejak 1932 oleh Njoo Hong Yauw dan Tjan Giok Nio. Toko Roti Orion menjual menu utama yakni roti Orion Mandarijn, dan berbagai jenis kue dan rasa tergantung selera.
Pendirinya mengambil nama Orion Mandarijn dari salah nama bintang yang paling terkenal, Orion. Sementara, kata Mandarijn berasal dari Bahasa Belanda yang berarti bangsawan Cina. Terdapat tiga jenis roti Mandarijn, yakni Mandarijn, Mandarin Kismis, dan Mandarin Spesial. Untuk Mandarijn Spesial, kamu akan menjumpai banyak roombutter di dalam rotinya.

Jenis roti bolu mandarijn ini juga banyak diproduksi oleh berbagai toko roti lain. Salah satu toko roti yang memproduksi roti sejenis dengan bahan baku Grade A yang serupa adalah roti Tom – Tom di Boyolali. Harga sekotak roti di Toko Orion Mandarijn mulai dari Rp. 120.000,00.
5. Es Dawet Pasar Gede
Kamu wajib mencoba salah satu jajanan khas Solo yang satu ini : es dawet telasih. Kamu bisa menemukan jajanan legendaris ini di sepanjang dan di dalam Pasar Gede Solo. Beberapa penjual es dawet telasih di Pasar Gede seperti Ibu Siswo, Ibu Wiji, dan Bu Dermi sudah buka dari pagi hari. Dawet bu Dermi contohnya, tak pernah sepi pengunjung dari berbagai kalangan. Harga segelas es dawet berkisar di harga Rp.13.000,00
6. Serabi Solo
Jajanan khas Solo legendaris lainnya adalah Serabi. Ibu Hoo Ging Hok adalah orang pertama yang membuat serabi di Solo di tahun 1923. Menariknya, Ibu Ging Hok membuat serabi bikinannya tanpa disengaja. Awalnya, Ging Hok membuatkan pesanan apem untuk hidangan di acara hajatan tetangga. Karena apemnya enak, banyak tetangga kemudian memesan apem.
Satu waktu, tetangga meminta Ging Hok membuat apem dengan varian yang berbeda. Karena bentuknya yang berbeda dari biasanya, tetangga tidak menyebutnya dengan apem, melainkan serabi. Di luar dugaan, tetangga ternyata lebih menggemari apem berbentuk pipih dengan nama serabi daripada apem itu sendiri.
Kamu dapat menjumpai Serabi Solo legendaris di kawasan Notosuman dan Pasar Nangka. Satu kardus serabi Notosuman harganya sekitar Rp.35.000,00 – Rp. 30.000,00. Satu kardus berisi sepuluh serabi, dengan berbagai pilihan rasa.
7. Wedang Dongo
Jajanan khas Solo berikutnya adalah Wedang Dongo. Wedang Dongo sebenarnya tidak jauh berbeda dengan wedang ronde. Dalam seporsi Wedang Dongo, terdapat berbagai isian, seperti kacang, kolang-kaling, dan bulatan ketan berisi kacang halus yang ditumbuk seperti ronde. Bedanya, kuah wedang dongo berwarna lebih coklat dengan rasa jahe yang lebih kuat daripada wedang ronde.
Kamu bisa menjumpai Wedang Dongo di berbagai kedai, restoran, atau di kaki lima. Kamu dapat menikmati seporsi Wedang Dongo dengan harga sekitar Rp. 10.000 – Rp. 6.000,00.
8. Bestik Solo
Salah satu jajanan khas Solo yang mengadopsi masakan Eropa adalah bestik. Konon, awalnya bestik berasal dari kata biefstuk (Belanda) atau beefsteak (Inggris). Steak ala Jawa ini dimodifikasi dengan menambahkan kecap manis ke dalamnya. Kamu dapat dengan mudah menemukan warung-warung yang menjual bestik di Kota Solo selepas Maghrib.

Salah satu warung bestik terkenal adalah Bestik Pak Darmo, yang berada di kawasan Makamhaji, Sukoharjo. Selain Bestik Pak Darmo, terdapat berbagai warung bestik legendaris yakni Bestik Pak Kumis, Sumber Bestik, dan Harjo Bestik. Harga seporsi bestik adalah sekitar Rp.35.000,00 – Rp. 25.000,00.
Jajanan Khas Solo, Enak dan Bersahaja
Nah, tunggu apalagi. Jangan lewatkan untuk mencicipi aneka jajanan lokal khas Solo jika kamu berkunjung ke Solo. Jajanan khas Solo rasanya memang unik dan harga nya pun murah. Cocok buat kamu yang berlibur dengan budget hemat.
Kamu juga bisa membawa beberapa jenis jajanan khas ini sebagai oleh-oleh. Selalu dukung makanan lokal dan juga kuliner tradisional agar tetap lestari. Salam jajanan lokal !